Kisah Dua Bocah Bersaudara Jadi Pemulung Untuk Lunasi Hutang Orang Tua

Cerita seseorang bocah bernama Supri (11) yang rela jadi pemulung untuk melunasi hutang orangtuanya. Sehari-hari ia pergi memulung sampah berbarengan adiknya, Putri (4) yang selalu setia temaninya. Supri memang masih anak-anak namun ia mempunyai jiwa yang besar seperti orang dewasa untuk membantu orangtuanya. 

Kisah Dua Bocah Bersaudara Jadi Pemulung Untuk Lunasi Hutang Orang Tua
Kisah Dua Bocah Bersaudara Jadi Pemulung Untuk Lunasi Hutang Orang Tua


Supri ini yaitu anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan Daryo (40) dan Rukiyah (37). Sekarang ini ia masij duduk di kelas 3 SD. Meskipun sekolah, Supri dapat membagi waktunya untuk memulung sampah di sore hari. Sehari-hari Supri cuma memperoleh uang sekitaran Rp 10 ribu dari hasil usaha kerasnya memulung sampah. Uang itu ia berikanlah ke orangtuanya untuk mengurangi beban orangtuanya. 



Daryo sendiri mengakui kasihan dengan anak-anaknya yang harus juga bekerja untuk membantu dirinya melunasi hutang. Daryo, istri serta anak-anaknya ini tinggal di lapak barang rongsokan daerah Buaran Indah, Kota Tangerang. Rumah Daryo tidak jauh tidak sama dengan lapak barang bekas pada umumnya. 

Daryo datang dari Brebes, Jawa Tengah. Mulai sejak 11 th. lalu, Daryo sekeluarga mengadu nasib di Tangerang jadi pengumpul barang sisa. Dari kelima anaknya, cuma Supri yang bersekolah. Kakak-kakaknya putus sekolah karena tak ada biaya. Supri juga pernah putus sekolah tetapi lanjut kembali. Tetapi sayangnya, di sekolah Supri senantiasa jadi bahan ejekan. Supri sering disebut anak tukang rongsok. Namun Supri tak pernah melawan, ia cuma diam dan cuma berani mengadu ke orangtuanya. 



Bahkan juga untuk menghilangkan kekesalannya Supri sering bolos sekolah, karena tidak mau diejek oleh sebagian temannya. Namun Daryo begitu mengharapkan bila Supri bisa bersekolah dengan baik supaya dapat merubah nasib keluarganya.